Artikel

Imunisasi Rotavirus, Upaya Menurunkan Kasus Diare Berat pada Anak

18/08/2023 08:10:12 WIB

Tim Website Dinkes

Diare merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada anak balita. Menurut data WHO, kematian pada balita 1-59 bulan akibat diare sebesar 7% (364.990 jiwa) pada tahun 2019 (WHO GHE 2019).

Diare merupakan penyakit yang masih sering terjadi, terutama di negara berkembang. Diare yang berulang pada anak dapat menimbulkan masalah stunting karena anak kehilangan zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh.

Penemuan kasus diare pada balita yang ditangani di Kota Yogyakarta pada tahun 2021 sebanyak 572 kasus. Pada tahun 2022, kasus diare pada balita meningkat menjadi 979.

Rotavirus merupakan salah satu penyebab diare berat pada anak-anak di seluruh dunia. Diare yang disebabkan oleh rotavirus sangat cepat menular.

Perlindungan terhadap infeksi rotavirus dapat diberikan melalui imunisasi. Sejumlah penelitian menyebutkan imunisasi rotavirus pada anak dapat mencegah kematian balita karena diaera hingga 74 persen. Dan vaksin ini bisa mencegah sekitar 98 persen infeksi berat rotavirus. Berdasarkan penelitian lain, imunisasi rotavirus dapat menurunkan angka perawatan di rumah sakit untuk kasus diare yang disebabkan rotavirus hingga 96 persen.

Pemerintah berupaya menurunkan beban penyakit diare dengan upaya percepatan pemberian imunisasi rotavirus secara nasional pada tahun 2023 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/1139/2022 tentang Pemberian Imunisasi Rotavirus. Berdasarkan hal tersebut, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencanangkan pemberian vaksin rotavirus pada hari Selasa, 15 Agustus 2023 bertempat di hotel Khas Tugu Yogyakarta.

Para bayi penerima vaksin rotavirus pertama di Kota Yogyakarta bersama Pj Walikota Singgih Raharjo, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Kepala Bidang P2PPDSIK, Perwakilan dari Dinkes Propinsi DIY, dan Satgas Imunisasi IDAI


img_20230608152542_image.png
 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, drg. Emma Rahmi Aryani, M.M., menjelaskan bahwa tujuan kegiatan Pencanangan Imunisasi Rotavirus ini adalah untuk melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor, serta sosialisasi vaksin baru rotavirus pada bayi tingkat Kota Yogyakarta. Dengan dukungan dari lintas program dan lintas sektor, program-program yang direncanakan oleh Pemerintah akan berjalan dengan lancar dan berhasil dengan baik.

Acara Pencanangan Imunisasi Rotavirus juga dihadiri oleh Pj. Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, S.H, M.Ed. Dalam arahannya, Pj. Wali Kota mengajak agar semua sektor menunjukkan kepedulian dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa dengan menyiapkan anak-anak yang sehat dan berkualitas dengan memberikan imunisasi yang lengkap.

Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo, S.H, M.Ed memberi arahan dan penguatan komitmen program imunisasi di Kota Yogyakarta


img_20221012150940_image.png


Di dalam acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta ini juga diberikan materi mengenai pentingnya imunisasi untuk anak oleh perwakilan dari Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D., Sp.A. (K).

Pemberian materi tentang pentingnya imunisasi oleh dr. Mei NeniSitaresmi, Ph.D, Sp.A (K)



Sebanyak 5 (lima) bayi berusia 2 bulan menjadi perwakilan dari sasaran bayi penerima Vaksin Rotavirus di wilayah Kota Yogyakarta. Vaksin rotavirus diberikan secara oral (tetes) sebanyak 5 tetes. Sebelum diberikan vaksin, bayi mendapat pemeriksaan terlebih dahulu dari dokter spesialis anak. Salah satu orang tua bayi mengatakan sangat senang menjadi wakil dari bayi yang ada di wilayah kota dalam acara ini karena selain mendapatkan Vaksin Rotavirus lebih awal, mereka juga mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai imunisasi langsung dari dokter spesialis anak.

Pemberian Vaksin Rotavirus kepada bayi usia 2 bulan dengan cara ditetes oleh Pj Walikota Yogyakarta didampingi dokter dari IDAI


Selain imunisasi rotavirus, terdapat imunisasi program yang juga penting bagi anak. Jadwal imunisasi program dimulai sejak anak lahir sampai anak usia sekolah. Imunisasi untuk anak usia 0-24 bulan meliputi: Hepatitis-B, BCG, DPT-Hb, Polio, PCV, Rotavirus, dan MR (Campak Rubela). Pada usia sekolah, anak akan mendapatkan imunisasi MR (Campak Rubela), DT, Td, dan HPV dalam kegiatan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).

Meskipun Kota Yogyakarta sudah mencapai UCI (Universal Child Immunization), cakupan imunisasi pada anak di Kota Yogyakarta masih menduduki tingkat yang paling rendah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini dikarenakan masih adanya penolakan dari orang yang tidak sepaham dengan imunisasi.


 img_20221011153304_image.png