Berita

Implementasi Pengelolaan Posyandu dalam Konsep Integrasi Layanan Primer (ILP)

Dilihat 10805 kali   08/11/2023 11:14:30 WIB

Tim Website Dinkes

Dalam upaya penguatan sistem kesehatan nasional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah mentapkan transformasi 6 pilar transformasi. Enam pilar tersebut transformasi adalah; pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan,  sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan dan teknologi kesehatan.

Transformasi pelayanan kesehatan primer berfokus pada pemenuhan kebutuhan kesehatan berdasarkan siklus hidup yang mudah diakses dan terjangkau sampai pada tingkat masyarakat, keluarga dan individu. Penerapan pelayanan kesehatan primer diselenggarakan secara terintegrasi di Puskesmas, jejaring dan jaringan pelayanan kesehatan primer untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di setiap fase kehidupan.

img_20231108111716_image.png
drg. Arumi Wulansari, M.P.H, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta, memaparkan materi Peran Posyandu dalam Implementasi ILP

Integrasi Layanan (kesehatan) Primer merupakan upaya untuk menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat.

“Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta secara simultan dan bertahap berupaya untuk menerapkan konsep ILP setelah dicanangkan oleh Kemenkes RI pada 31 Agustus 2023”, jelas dr. Riska Novriana Kepala Seksi Pelayanan Primer dan Tradisional.

Sebagai langkah awal Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi dan internalisasi konsep ILP kepada stakeholder, lintas sektor dan lintas program.

img_20221012150940_image.png

Sosialisasi Konsep Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) diselenggarakan pada tanggal 2 November 2023 di Hotel New Saphir Yogyakarta. Hadir pejabat struktural Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Kepala Puskesmas Tegalrejo dan Umbulharjo I, Mantri Kemantren Tegalrejo dan Umbulharjo, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kemantren Tegalrejo dan Umbulharjo, Ketua RT dan RW di wilayah RW 02 Kemantren Tegalrejo, Ketua RT dan RW di wilayah RW 13 Kemantren Umbulharjo.  Acara ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada seluruh pihak yang akan ikut menyukseskan implementasi ILP terutama di kedua lokus pilot project atau percontohan yaitu di Puskesmas Pembantu Tompeyan (Tegalrejo) dan Giwangan (Umbulharjo I).

Sementara ini ILP akan diimplementasikan di Puskesmas Pembantu Tompeyan dan Giwangan” jelas drg. Emma Rahmi Aryani, M.M, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terkait dengan implementasi ILP yang akan mengintegrasikan posyandu dalam kegiatannya.

“Posyandu akan diintegrasikan menjadi 1, yang mencakup semua siklus hidup yaitu balita, remaja, usia produktif dan lansia, dan akan dinamakan Posyandu Sengkuyung”, tambah Kadinkes

Memberikan paparan dalam sosialisasi drg. Arumi Wulansari, MPH, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Drg Arumimenyampaikan konsep transformasi layanan primer, optimalisasi Posyandu dan Pustu, digitalisasi data skrining siklus kehidupan menggunakan Jogja Smart Service (JSS) peningkatan kompetensi kader kesehatan.

Narasumber kedua Siti Nurhayah Isfandiari, S.K.M., M.P.H, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan DIY. Siti Nurhayah menjelaskan bahwa kader kesehaan harus menguasai ketrampilan dan pengetahuan dasar tentang bayi dan balita, ibu, usia sekolah dan remaja, usia produktif dan lansia. Dalam menjalankan fungsinya, kader kesehatan dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu kader purna yang menguasai 2 keterampilan dasar, kader madya yang menguasai 3 keterampilan dasar, dan kader utama yang menguasai semua keterampilan. 

Dengan langkah pengintegrasian pengelolaan Posyandi dalam konsep ILP di kedua tempat tersebut dapat diharapkan dapat diambil pembelajaran dan pendalaman untuk perbaikan untuk tahap implementasi pada skala yang lebih luas.

img_20221011153304_image.png