Artikel

Cek Kesehatan Rutin, Pentingkah?

10/03/2025 14:25:04 WIB

Tim Website Dinkes

Berita : Puskesmas Siap Melaksanakan CKG Tidak Pada Tanggal Lahir

Mencegah lebih baik dari pada mengobati, kenapa demikian? Ya, karena mencegah berarti belum ada kejadian sakit atau penyakit, sehingga ; 

Pertama, dari sisi biaya tidak ada biaya yang dikeluarkan atau kalau ada tidak sebesar jika dilakukan tatalaksana penyakit baik perawatan atau pengobatan dari penyakit yang muncul. 

Kedua, dari sisi cara lebih sederhana karena bisa dilakukan oleh setiap orang yang berisiko sakit, yaitu melalui pengendalian dan pencegahan faktor risiko munculnya penyakit dengan bimbingan dari tenaga kesehatan puskesmas

 

Skrining melalui wawancara kepada peserta cek kesehatan

Mencegah munculnya penyakit dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat baik dalam perilaku maupun asupan, pengelolaan tubuh dan melakukan cek kesehatan rutin.

img_20221012150940_image.png

Cek kesehatan secara rutin (setidaknya satu tahun sekali) memiliki fungsi untuk deteksi dini potensi munculnya penyakit terutama penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular (PTM) seiring dengan pertambahan usia.

Dengan cek kesehatan jika ditemukan tanda-tanda kemunculan segera dilakukan langkah-langkah pengobatan lebih cepat sehingga meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah atau mengurangi komplikasi.

 

Pemeriksaan gula darah sewaktu dan kolesterol

Cek Kesehatan secara rutin merupakan salah satu langkah CERDIK untuk pencegahan penyakit ;

atau sering disebut CERDIK.

C = Cek kesehatan secara rutin

E = Enyahkan asap rokok

R = Rajin aktivitas fisik

D = Diet sehat kalori seimbang

I = Istirahat cukup

K = Kelola stress

Pada cek kesehatan rutin, umumnya dilakukan dengan pengukuran kondisi seseorang dengan pertanyaan secara langsung oleh tenaga kesehatan atau kuisioner terstruktur yang diisi oleh peserta dan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan .

 

Pemeriksaan tekanan darah

Beberapa pemeriksaan untuk cek kesehatan rutin diantaranya

1. Pengukuran  badan dan tinggi badan, untuk mengetahui berat ideal berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT)

2. Pengukuran lingkar perut, untuk mengetahui kadar lemak pada tubuh dan atas aman adalah 90cm untuk pria, dan 80cm untuk wanita.

3. Pengukuran tekanan darah, untuk deteksi risiko hipertensi, tensi atau tekanan darah normal umumnya dibawah 140/90 mmHg.

4. Pengukuran kadar gula darah, untuk deteksi risiko diabetes, angka normal kadar gula darah dibawah 100 mg/dl

5. Pengukuran kadar kolesterol, untuk deteksi adanya hiperkolesterolemiaA, dan kadar kolestero sebaiknya berada dibawah 200.

6. Deteksi dini kanker leher rahim, untuk deteksi kanker leher rahim, pemeriksaan dilakukan dengan test PAP SMEAR atau Test IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)

7. Deteksi dini kanker payudara, untuk deteksi dini kanker payudara, dilakukan dengan pemeriksaan sendiri (sadari = periksa parudara sendiri) dengan mengamati perubahan pada payudara dengan cara melihat dan meraba.

img_20221011153304_image.png

Saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta telah memiliki Program Cek Kesehatan Gratis yang dilaksanakan pada 18 Puskesmas, warga Kota Yogyakarta dapat memanfaatkan pemeriksaan secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan dan mencegah munculnya penyakit, khususnya penyakit tidak menular,
(shol, dari berbagai sumber)

Artikel Terbaru
Placeholder
Artikel Nomor #1
Last Updated 3 min ago
Placeholder
Artikel Nomor #2
Last Updated 3 min ago
Placeholder
Artikel Nomor #3
Last Updated 3 min ago
Placeholder
Artikel Nomor #4
Last Updated 3 min ago
Placeholder
Artikel Nomor #5
Last Updated 3 min ago