Berita

PENTINGNYA PENGUATAN JEJARING SURVEILANS DI RUMAH SAKIT BETHESDA LEMPUYANGWANGI

Dilihat 849 kali   10/06/2016 01:13:03 WIB

Tim Website Dinkes

Selasa, 19 April 2016 diadakan pertemuan penguatan Jejaring Surveilans Rumah Sakit di ruang rapat RS Bethesda Lempuyangwangi. Pertemuan ini disambut langsung oleh Direktur rumah sakit dan dihadiri oleh masing-masing kepala bagian rumah sakit. Direktur rumah sakit memberikan respon yang baik dengan diadakannya pertemuan pengutan jejaring surveilans rumah sakit.

Tujuan pertemuan ini adalah untuk mempererat hubangan antara rumah sakit dengan dinas kesehatan terutama bagian surveilans, merefresh sistem surveilans rumah sakit dan pelaporannya, serta pengutan surveilans PD31: AFP, Campak, Tetanus, TN, Difteri.

Dalam pertemuan ini membahas tentang dasar pelaksanaan survelans epidemiologi yang tertuang dalam KEPMENKES NO. 1116/MENKES/SK/ VIII/ 2003 (diperbarui NO. 45 Tahun 2014) dan KEPMENKES NO. 1479/MENKES/ SK/X/2003.  Selain itu yang tentang pelaporan kasus di rumah sakit > 24 jam, pengambilan specimen kasus campak, AFP, dan laporan rumah sakit .

Pada kasus campak lebih ditekankan untuk pengambilan spesimen tidak hanya dilakukan pada golongan anak-anak saja tetapi SEMUA UMUR dengan gejala demam + rash yang diikuti salah satu dari batuk, pilek atau mata merah. Dari pihak rumah sakit mengungkapkan ”pasien yang mau diambil spesimennya selalu menunggu hasil pemeriksaan laboratoriumnya, akan tetapi ada juga pasien yang tidak mau diambil spesimennya”. Hal ini tidak jauh beda dengan masalah yang dihadapi rumah sakit lainnya, sehingga keluarga  pasien perlu diedukasi tentang tujuan spesimen ini diambil. Selanjutnya, untuk kasus AFP spesimen hanya diambil pada anak- anak usia < 15 tahun. Spesimen ini diambil 2 kali,  dengan jarak waktu antara pengambilan spesimen 1 dan 2  minimal 24 jam, dan tidak boleh diambil pada hari ke-14.

Untuk pelaporan rumah sakit yaitu mingguan W2 dan bulanan STP kelengkapannya sudah mencapai 100% , namun untuk ketepatannya belum mencapai 100%.  Dari pihak rumah sakit menyatakan kurangnya sumberdaya ini menyebabkan belum bisa mencapai target untuk ketepatan dalam pengiriman, namun rumah sakit sendiri akan berusaha untuk dapat mencapai target dalam ketepatan dan mempertahankan kelengkapannya.