Berita
Monitoring Evaluasi Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta Tahun 2017
Dilihat 761 kali 02/05/2017 07:51:16 WIB
Tim Website Dinkes
Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat dimana orang banyak beraktifitas setiap harinya dan juga ketersediaan layanan kesehatan. Pasar adalah salah satu tempat dimana orang beraktifitas setiap harinya dan berperan sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan terutama pasar tradisional bagi golongan masyarakat menengah ke bawah. Pada saat yang sama, pasar juga dapat menjadi jalur utama untuk penyebaran penyakit misalnya kasus kolera di Amerika Latin, SARS dan Avian Influenza di Asia. Konfrensi Gabungan WHO / FAO/ OIE / Borld Bank tentang Flu burung dan Pandemi flu pada manusia yang diadakan di Genewa ( November 2005 ) menekankan pentingnya mencegah penularan flu burung H5N1 pada sumbernya termasuk pasar tradisional.
Kota Yogyakarta dengan Luas 32,5 Km² terdapat 26 Pasar Tradisional yang tersebar di 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta. Dengan kepadatan di Kota yogyakarta yang sangat tinggi dan jumlah pasar yang terbilang tidak sedikit, maka pasar tradisional merupakan tempat yang berpotensi menimbulkan penyakit dikarenakan kondisi pasar maupun barang dagangan dan interaksi antar manusia di dalam pasar tersebut. Terlebih lagi dengan banyaknya masyarakat yang memebeli bahan pangan di Pasar Tradisional. Diperkirakan paling tidak 60 % Kebutuhan pangan bagi penduduk di daerah perkotaan disediakan oleh pasar tradisional.
Pasar memeiliki posisi yang sangat penting untuk menyediakan pangan yang aman ; dan pasar tersebut dipengaruhi oleh keberadaan produsen hulu , pemasok, penjual konsumen , manager pasar , petugas yang berhubungan dengan pasar.
Pasar sehat merupakan salah satu catatan di dalam pengembangan program kabupaten / kota sehat yang tertuang dalam keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan No 34 Tahun 2005 dan No 1138 / Menkes / PB/ VII / 2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten / Kota Sehat . Pasar sehat Muthlak diperlukan untuk mewujudkan Kabupaten / Kota Sehat dimana keberadaanya merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Pada hari Selasa , 2 Mei 2017, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengadakan Monitoring evaluasi Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta. hadir dalam acara tersebut Diperindag dan Lurah Pasar di Kota Yogyakarta.
dalam acara tersebut dipaparkan tentang hasil Inspeksi Sanitasi Pasar Tradisional yang telah dilaksanakan pada bulan Maret Tahun 2017. serta dalam acara tersebut dibagikan dan dijelaskan tentang hasil sampling Air secara Mikrobiologi dan dibagikan Clorin Difusser untuk diaplikasikan untuk Sumur di Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta.
-
Risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta pada 21 - 27 April 2024135x tampil24/04/2024
-
Risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta pada 14 - 20 April 2024151x tampil18/04/2024
-
Risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta pada 7 - 13 April 2024109x tampil18/04/2024
-
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H133x tampil09/04/2024
-
Risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta pada 31 Maret - 6 April 2024306x tampil02/04/2024
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-16 Tahun 2024, 14 - 20 April 202441x tampil26/04/2024
-
Buletin COVID-19 Kota Yogyakarta Minggu ke-16, Periode 14 - 20 April 202444x tampil24/04/2024
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-15 Tahun 2024, 7 - 13 April 202469x tampil19/04/2024
-
Buletin COVID-19 Kota Yogyakarta Minggu ke-15, Periode 7 - 13 April 202457x tampil18/04/2024
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-14 Tahun 2024, 31 Maret - 6 April 202464x tampil18/04/2024
- HARI INI 6.706
- BULAN INI 12.301
- TAHUN INI 1.124.400
- SEMINGGU TERAKHIR 43.606
- SEBULAN TERAKHIR 146.445
- SETAHUN TERAKHIR 3.505.972
- TOTAL PENGUNJUNG 6.643.949