Berita

MENJAGA PERILAKU HIDUP SEHAT SETELAH RAMADHAN

Dilihat 2540 kali   18/05/2021 03:18:37 WIB

Tim Website Dinkes


Ramadhan telah berlalu dan dilanjutkan dengan hari kemenangan Idul Fitri 1442 H. Saat Ramadhan tubuh kita terlatih berpuasa. Dengan puasa yang benar tubuh kita menjadi lebih sehat. Saat lebaran tiba banyak sekali makanan dihidangkan yang kebanyakan rasanya manis, asin, berlemak, dan bersantan; seperti kue kering, aneka camilan, opor, rendang, sambal goreng, dan lain-lain. Hidangan lebaran khas Nusantara ini memang enak untuk dikonsumsi. Kita boleh mengkonsumsinya, asal tidak terlalu banyak, tetap menyeimbangkannya dengan sayur, buah, minum air putih, dan tetap melakukan aktivitas tubuh.

Saat Ramadhan kita juga terlatih untuk menahan dari rasa haus dan lapar, menahan emosi dan berlatih bersabar, sehingga ini sangat baik untuk kesehatan jiwa kita. Kebiasaan ini sangat bagus dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya. Jiwa yang sehat akan mendukung kesehatan fisik kita.

Kebiasaan perilaku hidup sehat di bulan Ramadhan bisa terus kita lakukan pada bulan-bulan selanjutnya apalagi saat masih di masa pandemi covid-19 yang belum berakhir ini. Perilaku hidup sehat juga akan mendukung pencegahan penyakit tidak menular sekaligus untuk imunitas tubuh mencegah tertular virus covid-19. Perilaku hidup sehat yang sudah sering dipromosikan oleh Kementrian Kesehatan adalah dengan melakukan CERDIK.

Apa Itu CERDIK?

CERDIK merupakan perilaku hidup sehat yang mampu menjauhkan dari berbagai penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit pembuluh darah, jantung, hingga masalah ginjal. Apa saja perilaku yang termasuk CERDIK?

1. Cek Kesehatan Secara Berkala

Banyak masyarakat yang masih mengabaikan cek kesehatan secara berkala. Padahal langkah ini bisa membantu masyarakat mendeteksi penyakit-penyakit dalam sejak dini. Mulailah memonitor tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur lingkar perut, dan perhatikan denyut nadi. Jangan lupa mengecek kadar kolesterol dan gula darah secara teratur di laboratorium kesehatan.

2. Enyahkan Asap Rokok

Merokok bisa berdampak buruk bagi kesehatan bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar kita. Dampak rokok juga bukan hanya pada sektor kesehatan, tapi juga keuangan. Uang yang digunakan untuk membeli rokok akan lebih bermanfaat untuk mencukupi keperluan keluarga seperti pemenuhan gizi keluarga atau membayar premi jaminan kesehatan. Tidak ada salahnya bila mulai saat ini berhenti merokok demi kehidupan yang lebih baik.

Di Kota Yogyakarta sudah ada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 2 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan produk tembakau.

Tujuan pembentukan Peraturan Daerah ini untuk:
  1. melindungi kesehatan perseorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan dari bahaya bahan yang mengandung karsinogen dan zat adiktif dalam produk Rokok yang dapat menyebabkan penyakit, kematian dan menurunkan kualitas hidup;
  2. melindungi penduduk usia produktif, anak, remaja dan perempuan hamil dari dorongan lingkungan dan pengaruh iklan dan promosi untuk inisiasi penggunaan dan ketergantungan terhadap bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk Rokok;
  3. meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya merokok dan manfaat hidup tanpa merokok; dan
  4. melindungi kesehatan masyarakat dari asap Rokok orang lain.
Penerapan KTR meliputi 7 tempat :
  1. fasilitas pelayanan kesehatan;
  2. tempat proses belajar-mengajar;
  3. tempat anak bermain;
  4. tempat ibadah;
  5. angkutan umum;
  6. tempat kerja;
  7. tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.
Untuk penerapan KTR di fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah dan angkutan umum maka tidak diperbolehkan merokok, iklan dan menjual rokok. Sedangkan KTR di tempat kerja dan tempat umum masih diperbolehkan menyediakan Tempat Khusus Merokok.   

3. Rajin Aktivitas Fisik/Olahraga

Aktivitas Fisik merupakan setiap gerakan tubuh yang diakibatkan kerja otot rangka dan meningkatkan pengeluaran tenaga serta energi. Secara umum aktivitas fisik dibagi menjadi tiga macam, yaitu aktivitas fisik sehari-hari, aktivitas fisik  dengan latihan, dan juga olahraga.

Jenis Aktivitas Fisik

a. Aktivitas fisik harian
Jenis aktivitas yang pertama ada dalam kehidupan Anda sehari-hari. Kegiatan sehari-hari dalam mengurus rumah bisa membantu Anda untuk membakar kalori yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi. Seperti misalnya adalah mencuci baju, mengepel, jalan kaki, membersihkan jendela, berkebun, menyetrika, bermain dengan anak, dan sebagainya. Kalori yang terbakar bisa 50 – 200 kcal per kegiatan.

b. Latihan fisik
Latihan fisik adalah aktivitas yang dilakukan secara terstruktur dan terencana misalnya adalah jalan kaki, jogging, push up, peregangan, senam aerobik, bersepeda, dan sebagainya. Dilihat dari kegiatannya, latihan fisik memang seringkali disatukategorikan dengan olahraga.

c. Olahraga
Olahraga didefinisikan sebagai aktivitas fisik yang terstruktur dan terencana dengan mengikuti aturan-aturan yang berlaku dengan tujuan tidak hanya untuk membuat tubuh jadi lebih bugar namun juga untuk mendapatkan prestasi. Yang termasuk dalam olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, basket, berenang, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan hasil dari aktivitas fisik yang lebih maksimal direkomendasikan untuk melakukannya dengan prinsip BBTT yaitu Baik, Benar, Terukur, dan Teratur. Baik adalah melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya, benar adalah aktivitas yang dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan atau peregangan, terukur adalah aktivitas fisik yang diukur intensitas dan juga waktunya, dan yang terakhir adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur sebanyak 3-5 kali dalam seminggu.

Guna menjaga kesehatan dan mencegah penyakit tidak menular, lakukan aktifitas fisik secara rutin setidaknya minimal selama 30 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu.

4. Diet Sehat dan Seimbang

Melakukan diet sehat dan seimbang dengan 10 pedoman gizi seimbang:
  1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok. Biasakan makan makanan pokok tidak hanya nasi saja.
  2. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak
    Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 sendok makan per hari per orang dan garam tak lebih dari 1 sendok teh per orang per hari.
    Batasi pula konsumsi lemak atau minyak tak lebih dari 5 sendok makan per hari per orang.
    Batasi konsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi seperti makanan yang diawetkan, makanan kemasan dan makanan camilan.  
  3. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
  4. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
  5. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
  6. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman minimal 8 gelas sehari
  7. Biasakan sarapan pagi
  8. Banyak makan buah dan sayur minimal 5 porsi sehari
  9. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
  10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
5. Istirahat Cukup

Setiap orang membutuhkan istirahat agar tubuh dan pikirannya kembali segar. Saat terlelap otak akan membersihkan racun-racun tidak berguna yang terbentuk ketika kita berpikir seharian.

Tidur adalah salah satu istirahat terbaik bagi tubuh yang dapat mengembalikan energi, sehingga seseorang  siap menjalankan aktivitas pada keesokan harinya. Malam adalah saatnya istirahat dengan tidur agar esok hari kembali segar. Bagi orang dewasa, istirahatlah yang cukup dengan tidur selama 7-8 jam sehari. 

6. Kelola Stres

Kurangi potensi penyakit tidak menular dengan mengelola stres. Mengelola stress bisa dilakukan dengan relaksasi, berpikiran positif dan bercengkrama dengan orang lain/keluarga. Terapkan pola hidup teratur dan rencanakan masa depan sebaik-baiknya. Setiap manusia memiliki masalah kehidupan yang mungkin berbeda-beda.  Saat masalah tidak bisa diselesaikan sendiri bisa meminta bantuan orang lain yang bisa dipercaya seperti keluarga, teman/sahabat, atau konsultasi dengan Psikolog.



Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat