Berita

Kota Jogja Cegah ODGJ dengan Deteksi Dini

Dilihat 3641 kali   15/06/2022 04:29:58 WIB

Tim Website Dinkes

Kasus orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ baik depresi, kecemasan, skizoprenia dan lainnya mengalami peningkatan seiring dengan waktu. Beragam faktor risiko baik biologis, psikologis maupun lingkungan menyebabkan munculnya kasus ODGJ diberbagai tempat termasuk Kota Yogyakarta.
Kondisi psikologis seperti trauma, ditelantarkan, kesulitan komunikasi dan faktor linkungan seperti dampak kekerasan, ekspektasi lingkungan, keluarga broken home merupakan sederet faktor risiko terjadinya ODGJ disamping masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi seseorang mengalami gangguan jiwa.


Gambar 1. Kunjungan Rumah dari Petugas/Programer Kesehatan Jiwa Puskesmas Kraton

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan melakukan upaya pencegahan dan pengendalian kemunculan kasus ODGJ secara intens melalui 18 Puskesmas di Kota Yogyakarta.
Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa sebagai pengampu teknis di Dinas Kesehatan secara simultan melakukan upaya peningkatan kualitas penanganan ODGJ.


Gambar 2. Validasi Data Kesehatan Jiwa pada Selasa 14 Juni 2022

“Pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif oleh puskesmas, deteksi dini gangguan jiwa pada penduduk Kota Yogyakarta dengan usia 15 tahun keatas yang berisiko, pencatatan dan pelaporan gangguan jiwa yang mendapat pelayanan kesehatan di puskesmas dan wilayah menjadi fokus kita saat ini”, papar dr. Iva Kusdyarini Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa pada kegiatan Validasi Data Kesehatan Jiwa pada Selasa 14 Juni 2022 di Kantor Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.


Gambar 3. Intervensi Kegawatdaruratan oleh Dokter Puskesmas dengan Konsulen dokter Ahli Jiwa

Pada kegiatan yang dihadiri programmer kesehatan jiwa dan psikolog dari 18 Puskesmas dan lintas program tersebut, selain validasi data kasus ODGJ berat, juga dilakukan gali permasalahan terkait ODGJ dan sharing informasi kegiatan/program jiwa yg terbaru.

Masyarakat Kota Yogyakarta diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya pengendalian munculnya kasus baru ODGJ dan tidak memberikan stigma yang akan memperburuk kondisi penderita.
(SDR)