Berita

Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Daerah RAD Penanggulangan HIV AIDS Kota Yogyakarta Tahun 2022

Dilihat 3957 kali   10/08/2022 03:14:19 WIB

Tim Website Dinkes

P2M dan Imunisasi. Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang pencegahan dan pengendalian penyebaranya harus dilakukan secara konsisten, terukur dan terstruktur dengan melibatkan lintas sektor. Memperhatikan hal tersebut sangat penting untuk disusun Strategi dan Rencana Aksi Daerah (SRAD) di Kota Yogyakarta. RAD akan dijadikan sebagai arah kebijakan dan strategi dalam upaya penanggulangan penyakit HIV/AIDS secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga.

img_20220810142948_image-20220810142948-1.jpeg
drg. Emma Rahmi Aryani, M.M,  Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyampaikan sambutan dan arahan

Tujuan dari disusunnya SRAD untuk menyediakan dasar dan arahan bagi perencanaan, pelaksanaan dan monitoring dan evaluasi penanggulangan HIV/AIDS yang dilaksanakan oleh berbagai pihak di Kota Yogyakarta. Hal lain SRAD diharapkan dapat memberikan pedoman bagi lintas sektor dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Yogyakarta dengan menyediakan informasi tentang ruang lingkup kegiatan dan tanggung jawab masing-masing pihak yang berkepentingan.
Kepala Seksi P2M dan Imunisasi dr. Endang Sri Rahayu  selaku penyelenggara kegiatan Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan HIV/AIDS Kota Yogyakarta Tahun 2022-2026 yang dilaksanakan pada 8 Agustus 2022 menjelaskan ; “Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk membahas dan menyusun Strategi dan Rencana Aksi Daerah (SRAD) Penanggulangan HIV/AIDS dengan teknik Forum Group Discussion (FGD)”.

 

img_20220810142948_image-20220810142948-2.jpeg
Pemaparan materi oleh dr. Lana Unwanah Kepala Bidang P2P dan PD SIK  

           
Kegiatan penyusunan SRAD yang dilaksanakan di Ruang Aula C Dinas Kesehatan DIY menghadirkan OPD terkait dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki cocern dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Kota Yogyakarta.
drg. Emma Rahmi Aryani, M.M., Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menegaskan : “Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Daerah HIV/AIDS merupakan hal yang urgen sebagai salah satu tindak lanjut Amanah Perda Kota Yogyakarta no 4 tahun 2021, tentang Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular yang telah di sahkan pada 1 Oktober 2021 dan merupakan kelanjutan Rencana Aksi Daerah sebelumnya”.
“Selama ini upaya pencegahan dan penanggulangan  HIV/AIDS di Kota Yogyakarta telah dilakukan secara komprehensif dan melibatkan lintas sektor dengan bingkai Rencana Aksi Daerah, maka pada masa selanjutnya kualitas dan kuantitas akan meningkat seiring dengan peningkatan indikator yang ditetapkan”, lanjut Kepala Dinas Kesehatan.

Pada kesempatan tersebut dr. Lana Unwanah, Kepala Bidang P2P dan PD SIK menyampaikan Draft Rencana Aksi Daerah Penanggulangan HIV/AIDS Kota Yogyakarta Tahun 2022-2026. Dr. Lana menegaskan pentingnya peran serta OPD di lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta dan LSM yang terkait dalam program Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Yogyakarta. Selain hal tersebut Kepala Bidang P2P dan PD SIK juga memaparkan situasi HIV dan AIDS Kota Yogyakarta tahun 2016-2021, capaian layanan HIV AIDS Kota Yogyakarta, tantangan dalam penganggulangan HIV AIDS, strategi pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS dan peran OPD dan LSM dalam mendukung RAD.
     

img_20220810142948_image-20220810142948-3.jpeg
Sesi Diskusi yang dipimpin oleh dr. Endang Sri Rahayu, Kepala Seksi P2M dan Imunisasi


Pada sesi diskusi dr. Endang Sri Rahayu selaku Kepala Seksi P2M dan Imunisasi memberikan prolog tentang pentingmya masukan dalam penyusunan SRAD dari lintas sektor baik dari OPD maupun LSM.
Hadir dalam penyusunan draf SRAD dan memberikan konstribusi pemikiran dalam penyusunan draft wakil dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Dinas P3AP2KB Kota Yogyakarta, Bagian Hukum Kota Yogyakarta, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Sedangkan dari LSM hadir Komisi Perlindungan AIDS DIY, EMEGE Research Consulting, Yayasan Victory Plus, Yayasan Vesta Indonesia, Yayasan Pita Merah, Yayasan Kebaya dan CD Bethesda.

(kontributor : gista, dhesti, radhit ; editor : sholtan.com)