Berita

Talk Show Interaktif HKN Ke 58 Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku, Pulih Jogjaku

Dilihat 837 kali   12/11/2022 00:00:57 WIB

Tim Website Dinkes

Balaikota. Salah satu kegiatan yang menarik dalam Peringatan HKN Ke-58 di Kota Yogyakarta adalah Talk Show interaktif yang direkam oleh Jogja TV dari Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta. Talk show yang dikemas interaktif menghadirkan undangan dari unsur Muspida, DPRD Kota Yogyakarta dan OPD lain tersebut membahas permasalahan kesehatan terkini di Kota Yogyakarta. Rencananya acara tersebut akan ditayangkan Jogja TV pada Selasa, 15 November 2022 pada  jam 20.00.

drg. Arumi Wulansari, MPH Kasi Promosi Kesehatan selaku penanggungjawab kegiatan menjelaskan bahwa Talk Show tersebut merupakan salah satu bentuk diseminasi kepada publik tentang kesehatan terkini di Kota Yogyakarta. 

img_20221112080800_IMG-20221112-WA0006.jpg
Talk show Interaktif : Pj Walikota (berpeci), Asisten Pemerintah dan Kesra, Kadinkes Kota Yogyakarta (ujung kanan)

 

“Tiga isu yang diangkat dalam talk show HKN Ke-58 ini, yakni tentang Covid-19, Eliminasi ATM (AIDS, Tuberkulosis dan Malaria) dan Sistem Kesehatan Daerah yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta untuk diketahui oleh seluruh warga Kota Yogyakarta", jelas drg. Arumi.

Tiga isu kesehatan tersebut masing-masing disampaikan oleh Pj Walikota Sumadi SH, MH untuk Eliminasi AIDS, Tuberculosis, Malaria (ATM) di Kota Yogyakarta, Asisten Pemerintahann dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Yunianto Dwisutono ; Kewaspadaan Covid-19 dan Kepala Dinas Kesehatan drg. Emma Rahmi Aryani, MM menyampaikan Sistem Kesehatan Daerah

Undangan Mispida, OPD dan Lintas Sektor Mengikuti  Talk Show

 

“Di Kota Yogyakarta Kasus AIDS dan Tuberkulosis cukup banyak, perlu dilakukan upaya penanganan secara terstruktur berkolaborasi dan membangun kemitraan dengan berbagai pihak”, jelas Pj Walikota menyampaikan tentang angka kesakitan untuk ATM. “Dua peratuaran walikota yakni Perwal No. 102 tahun 2017 untuk pengendalian TBC dan Perwal No 106 tahun 2016 tentang Penanggulangan HIV  telah disusun akan menjadi payung hukum pada kegiatan tersebut”, tambah Pj Walikota. Diharapkan dengan adanya kebijakan yang telah dibuat dan kolaborasi lintas sektor yang terjalin dapat menurunkan angka kasus HIV/AIDS dan Tuberkulosis. Sementara untuk penyakit Malaria di Kota Yogyakarta tidak ada kasus, namun diharapkan tetap waspada terhadap kasus impor karena perpindahan warga dari daerah endemis malaria.

img_20221112081057_IMG-20221112-WA0008.jpg
Penandatangan Komitmen Percepatan Penanggulangan AIDS, Tuberkolusis, Malaria di Kota Yogyakarta 

 

Terkait dengan Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta, Asisten Pemerintahan dan Kesra menyampaikan bahwa untuk mencegah penularan dan kenaikan kasus kuncinya adalah disiplin protokol kesehatan. “Kita sampaikan kepada masyarakat untuk wajib menjaga dan mencegah dari tertular Covid-19 dengan waspada dalam mobilitas/bepergian, jaga interaksi, lakukan protokol kesehatan (pakai masker, jaga jarak dan cucitangan)”, tegas Asisten Pemerintahan dan Kesra. Saat dikonfirmasi tentang apakah  di Kota Yogyakarta sudah ada varian baru  Asisten Kesra menjelaskan,

“Untuk mengetahui adanya varian baru, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan Surveilans Whole Genome Squensing (WGS) dengan melakukan pemeriksaan sampel dari spesimen hasil swab penderita Covid-19 yang memiliki Ct value < 30 (lebih kecil dari 30) pada pemeriksaan RT_PCR. Pemeriksaan WGS dilakukan Laboratorium Mikrobiologi FKKMK UGM atau BBTKL DIY Dalam 4 minggu terakhir Kota Yogyakarta belum mendapatkan sampel dengan kriteria tersebut dan belum mengirimkan sampel WGS. Sebagai informasi Laboratorium Mikrobiologi FKKMK UGM dan BBTKL belum menemukan varian baru dari Kabupaten lain di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”, jelas Asisten Pemerintahan dan Kesra

img_20221112081122_IMG-20221112-WA0009.jpg
Pj. Walikota dan Ka Dinkes menunjukkan surat komitmen yang telah ditandatangani

 

Ditanya tentang Sistem Kesehatan Daerah, Kepala Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa Sistem Kesehatan Daerah memberikan acuan bagi Pemerintah Daerah dalam upaya pembangunan kesehatan ke arah yang jelas, terpadu, tangguh dan terfokus sesuai tujuan pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan. SKD juga merupakan perlindungan hukum dalam upaya pembangunan kesehatan di Pemerintah Kota Yogyakarta.

“SKD menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dimulai dari kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan evaluasi”, tegas Kadinkes.

Usai Talkshow dilanjutkan dengan Penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Penanggulangan AIDS, Tuberkolusis, Malaria di Kota Yogyakarta oleh Kepala OPD atau perwakilan yang disaksikan oleh Pj. Walikota dan Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat. (SDR)

 

kontributor ; sholtan