Berita

Sirup yang Aman Diberikan pada Anak, Mencegah Kejadian Gagal Ginjal Akut

Dilihat 2531 kali   01/12/2022 01:16:45 WIB

Tim Website Dinkes

img_20221012150940_image.png

Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI drg. Murti Utami, MPH, QGIA, CGCAE pada Selasa, 29 November 2022 mengeluarkan surat No. HK.02.02/III/3843/2022 perihal Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus GgAPA (Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal).

murtiUtami.jpeg
Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI drg. Murti Utami, MPH, QGIA, CGCAE

Penerbitan surat tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pengawasan dan pengujian yang telah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terhadap obat sediaan cair/sirup. Dalam surat tertanggal 29 November tersebut menjelaskan tiga hal, diantaranya ;

img_20221011153304_image.png

1. Penyampaian hasil Pengawasan Dan Penindakan Terkait Sirup Obat Yang Mengandung Cemaran Etilen Glikol (EG)/ Dietilen Glikol (DEG) yang terdiri atas :

  1. Lampiran I Daftar Sirup Obat yang Tidak Menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol Aman Digunakan Sepanjang Sesuai Aturan Pakai (Berdasarkan Data Registrasi BPOM) dan
  2. Lampiran II Daftar Sirup Obat yang Berdasarkan Hasil Verifikasi Pelaksanaan Pengujian Mandiri Industri Farmasi Aman Digunakan Sepanjang Sesuai Aturan Pakai.
img_20221201092132_image.png
Pegawai apotek menjelaskan tentang obat yang diserahkan kepada pasien (pasien berhak mendapat informasi obat)

img_20221012150940_image.png

2. Fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, dan Apotek), Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF), dan Toko Obat dapat memberikan obat berdasarkan penjelasan Kepala BPOM RI sebagaimana dimaksud dalam angka 1 yang pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Selain obat sebagaimana dimaksud dalam lampiran I dan Lampiran II, terdapat daftar obat kritikal yang boleh digunakan dengan monitoring terapi oleh tenaga kesehatan

Sesuai dengan bunyi surat tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta drg. Emma Rahni Aryani, MM meneruskan kepada pihak terkait, terutama pemberi pelayanan kesehatan di Kota Yogyakarta untuk menyesuaikan dan menindaklanjuti surat tersebut.

 

img_20221021124714_image.png
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta , drg. Emma Rahmi Aryani, MM (foto : jogja.suara.com)

 

“Dengan diterbitkan dan berlakunya surat ini, maka Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/III/3713/2022 tanggal 11 November 2022, hal Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus GgAPA, telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, maka saya seluruh fasilitas kesehatan yang memberikan sediaan obat untuk menyesuaikan”, jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta (SDR).

img_20221011153304_image.png