Berita

Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan dan Pengendalian PTM

Dilihat 3638 kali   22/05/2023 12:14:48 WIB

Tim Website Dinkes

img_20220922110436_logoig_promkesdinkes.jpg

Jum’at, 12 Mei 2023 Dinas kesehatan Kota Yogyakarta bersama lintas sektor melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Tahun 2020-2024. Rencana Aksi Daerah P2 PTM yang ditandatangani Walikota Yogyakarta pada 11 November 2020 telah masuk tahun ke-4. Pada tahun ke-empat ini optimalisasi peran lintas sektor sebagai jejaring pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular perlu ditingkatkan.

 

img_20230522121826_image.png
Staf Ahli Menteri Kesehatan,  Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc.,Ph.D mengkonfirmasi upaya promosi dan edukasi terkait dengan RAD P2 PTM

Sebagaimana tertuang dalam dokumen RAD PTM, dua penyakit tidak menular yakni hipertensi dan Diabetes Mellitus (DM) atau sering disebut penyakit gula merupakan kasus penyakit tidak menular tertinggi di Kota Yogyakarta. Diabetes Mellitus Kota Yogyakarta memiliki angka kasus (prevalensi) tertinggi sebesar 4,9% di bandingkan 4 kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Riskesdas Tahun 2018.

“Tahun 2022 jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak 13.676 orang, mengalami kenaikan sebesar 183,2% atau hampir 2 kalinya dibandingkan tahun 2018 dengan kasus sebanyak 7467 orang", papar dr. Lana Unwanah, Kabid P2P PD SIK Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menjelaskan terjadinya kenaikan kasus DM yang cukup tinggi di Kota Yogyakarta.

 

img_20230522122439_image.png
Salah seorang peserta mengajukan pertanyaan pada narasumber

Evaluasi periode tahun 2023 dilakukan untuk mempertajam aksi RAD bersama lintas sektor terkait baik OPD di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, Kemantren, TNI, Polri, akademisi dan organisasi kemasyarakatan. Diundang dalam kesempatan tersebut Staf ahli Kementerian Kesehatan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc.,Ph.D dan Candra , SKM , MPH dari FKKMK UGM.

“Di Kota Yogyakarta perlu dimunculkan tokoh besar baik dari pengusaha atau pimpinan lembaga yang memiliki kepedulian terhadap Pencegahan dan Pengendalian PTM seperti DM, dengan pengaruhnya akan mudah mengkomunikasikan dan memberikan contoh kepada masyarakat”, jelas guru besar bidang ilmu Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (Health Policy and Administration) tersebut dihadapan peserta lintas Sektor baik dari OPD di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, TNI, Polri, Mantri PP dan organisasi kemasyarakatan.

 

img_20230522122656_image.png
Staf Ahli Menteri Kesehatan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc.,Ph.D menyampaikan paparan

Gayung bersambut, mendengar penjelasan Prof. Laksono beberapa Mantri Pamong Praja (Camat) dan perwakilan TNI menyampaikan untuk segera menindaklanjuti hal tersebut. Masukan penting lain dari peserta evaluasi RAD adalah perlunya penguatan dan ‘pengawalan’ peran serta lintas sektor sehingga akan lebih terukur dan terstruktur. 

“Berdasarkan hasil evaluasi RAD P2 PTM tahun ke-4 ini, selanjutnya akan dilakukan survei (PTM)", jelas dr. Iva Kusdyarini Kepala Seksi P2 PTM Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
"Dan berdasarkan hasil survei segera disusun kegiatan pencegahan dan pengendalian PTM khususnya Diabetes Mellitus pada masing-masing lembaga terkait di tahun 2023 ini”, imbuh dr. Iva

Pada pertemuan tersebut juga direncanakan kegiatan Aksi Daerah Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Tahun 2024 (iva/SDR).

img_20221011153304_image.png