Berita

Pelatihan Good Clinical Practice (GCP)

Dilihat 2793 kali   02/11/2023 13:55:50 WIB

Tim Website Dinkes

Dalam upaya meningkatkan kapasitas staf pada program kesehatan Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas di Yogyakarta tentang uji klinis, Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM dalam hal ini tim peneliti World Mosquito Program (WMP) menyelenggarakan pelatihan Good Clinical Practice (GCP) atau Cara Uji Klinik yang baik (CUKB) Batch 3 pada tanggal 25 Oktober 2023 di Hotel KHAS Tugu Yogyakarta. GCP merupakan standar kualitas etik ilmiah internasional untuk membuat, melaksanakan, mencatat dan melaporkan uji klinik dengan melibatkan subyek manusia. Pelatihan ini melibatkan Dinas Kesehatan dan perwakilan dari 18 Puskesmas di wilayah Kota Yogyakarta.

img_20231102142150_image.png
Narasumber dr. Cahya Dewi Satria, Sp.A (K) menyampaikan materi Essential Documents

Kabid P2P PD SIK Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dr. Lana Unwanah memberikan dukungan sepenuhnya dan berharap Pelatihan GCP ini dapat memberikan pengetahuan bagi staf program kesehatan Dinas Kesehatan dan UPT Puskemas -yang pada banyak kesempatan menjadi bagian dari penelitian di Dinas Kesehatan dan Puskesmas- dapat menerapkan prinsip-prinsip GCP dan standar etika dalam menjalankan penelitian klinis.

Materi pelatihan  diberikan oleh 3 narasumber diantaranya Prof. dr. Madarina Julia, PhD., Sp. A (K) tentang Essence of GCP & Research Ethics yang menyampaikan bahwa dalam uji klinis, yang dilindungi adalah subyek penelitian dan kredibilitas data sehingga harapannya bisa menghasilkan zero error. Prof. Madarina juga menyampaikan sejarah munculnya prinsip etik dalam pelaksanaan uji klinis. GCP digunakan pada penelitian yang mempunyai pengaruh pada keamanan dan kesejahteraan subjek. Basic prinsip GCP adalah etika dan kualitas data.

img_20221012150940_image.png
img_20231102143441_image.png
dr. Endang Sri Rahayu Kasi P2PM menyampaikan pengarahan

Pada sesi kedua dr. Cahya Dewi Satria, Sp.A (K) menyampaikan Essential Documents. Disampaikan oleh dr Cahya bahwa essential documents merupakan semua dokumen penting yang digunakan /dibutuhkan sebelum, selama, dan setelah uji klinis berlangsung. Dokumen-dokumen tersebut sebagai bukti pekerjaan yang sudah dilakukan, membantu rekronstruksi penelitian, dan sebagai persyaratan regulatori di penelitian. 

Materi Respect for Persons Informed Consent dan Data Management disampaikan oleh M.Ridwan Ansari, S.Gz., M.Gizi pada sesi ketiga. Pemateri menegaskan bahjwa Informed consent merupakan suatu proses, bukan tentang persoalan administratif. Dalam proses ini, akan ada pengambilan keputusan oleh individu terkait keikutsertaannya dalam penelitian. Pengambilan keputusan tersebut dilakukan setelah calon peserta penelitian mendapatkan informasi kemudian mempertimbangkannya, tanpa paksaan, bujukan ataupun intimidasi. Pada sesi ini juga disampaikan tentang prinsip pendokumentasian yang baik yang menggunakan prinsip ALCOA (Attributable, Legible, Contemporaneous, Original, dan Accurate).

img_20231102135732_image.png
img_20231102143919_image.png
Peserta pelatihan Good Clinical Practice (GCP) Batch 3

Sebagai penutup Dr.dr.Niken Trisnawati, SpKK yang membahasStandard Operating Procedures (SOP) serta berlatih membuat SOP. Tujuan penggunaan SOP adalah untuk memberi keseragaman pada prosedur kerja, membuat pekerjaan menjadi efisien, sebagai alat untuk pelatihan, sebagai acuan berkelanjutan untuk melakukan prosedur penelitian (misal jika staf peneliti berganti, maka pengganti tidak bingung terhadap prosedur yang harus dilakukan).

SOP harus dapat menjawab pertanyaan : Apa yang harus dilakukan? Siapa yang melakukan? Bagaimana cara melakukannya? Kapan dilakukan? Mengapa dilakukan? Tidak ada format baku dalam SOP uji klinis, namun harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sesuai dengan bahasa yang berkaitan dengan staf peneliti, dimulai dengan kata kerja, bisa dilengkapi dengan gambar ataupun diagram, menggunakan penulisan yang efektif (jelas dan padat).

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi (P2PM dan Imunisasi), Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dr. Endang Sri Rahayu pada penghujung acara menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat, banyak ilmu dan pengetahuan tentang uji klinis dan cara menjalankan uji klinis yang baik yang akan bermanfaat bagi seluruh staf program kesehatan Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas. (ANS_P2PM Imunisasi)

img_20221011153304_image.png