Berita

Waspada Penyakit Leptospirosis pada Musim Hujan

Dilihat 14104 kali   04/01/2024 08:46:49 WIB

Tim Website Dinkes

Baca : Mengenal Penyakit Kencing Tikus, Leptospirosis

Tiga hari jelang pergantian Tahun 2024, terjadi hujan deras di Kota Yogyakarta. Meskipun musim hujan tahun 2023 belum menunjukkan intensitas yang tinggi, potensi peningkatan aliran dan genangan air tetap terjadi. Adanya aliran air dan genangan akan berpeluang terjadi kontaminasi dengan virus yang ada di lingkungan dan dapat menular pada orang saat di musim hujan.

img_20240104091237_image.png
Ilustrasi (ft : Tirto.id)

“Beberapa penyakit yang muncul pada musim hujan seperti Leptospirosis, Diare, Demam Berdarah, flu dan penyakit kulit menjadi selalu perhatian Dinas Kesehatan saat masuk musim penghujan”, jelas dr. Lana Unwanah, Kabid P2P PD SIK Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

img_20221012150940_image.png

Kota Yogyakarta memiliki riwayat adanya penyakit Leptospirosis yang perlu diwaspadai saat musim penghujan. Menanggapi kemungkinan terjadinya munculnya infeksi Leptospirosis Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi dr. Endang Sri Rahayu menjelaskan ; “Penyakit Leptospirosis ditularkan melalui kencing tikus yang terinfeksi bakteri leptospira yang masuk melalui kulit yang lecet atau selaput lendir pada saat kontak dengan genangan air sungai, selokan, lumpur dan saat banjir yang tercemar kencing tikus”.

img_20240104090321_image.png
Ilustrasi : Membuang sampah sembarangan berpotensi mengundang tikus (ft. detik.com)

Baca : Mengenal Penyakit Kencing Tikus, Leptospirosis

Selanjutnya untuk kewaspadaan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menghimbau kepada warga Kota Yogyakarta untuk ; 

  1. Minimalisir sampah yang akan mengundang tikus. 
  2. Warga dan pekerja yang bekerja ‘erat’ dengan sampah selalu menggunakan pelindung diri (sarung tangan dan sepatu boots) untuk menghindari paparan pada kulit. Diantaranya saat beraktifitas di sawah, selokan, bersih-bersih kebun dan lainnya
  3. Jika ada luka di bagian tubuh ; tangan, kakim untuk diobati dan ditutupi dengan pelindung luka yang sesuai. 
  4. Cuci tangan dan bersih-bersih setelah beraktifitas di tempat berisiko terjadinya penularan Leptospirosis (melakukan prinsip PHBS)
  5. Hindari mengkonsumsi makanan atau minum saat bekerja di tempat berisiko, jika perlu dilakukan maka harus cuci tangan sebelum makan atau minum
img_20240104090042_image.png
Ilustrasi : Menggunakan sarung tangan dan sepatu boots (APD) saat membersihkan selokan mencegah risiko tertular Leptospirosis (ft : tribunjogja)

“Hal penting dan segera disadari adalah jika merasakan sakit atau gejala demam, nyeri sendi, pusing, nyeri otot, terutama bagian betis , mata kuning, bahkan tidak kencing sampai 6  jam setelah 2-5 hari sebelumnya, melakukan pekerjaan yang berisiko terpapar (terkena) urine tikus”, Tambah Solikhin Dwi R, MPH., Epidemiolog Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

Meminimalisir sampah dapat mencegah penyakit menular Leptospirosis dan penyakit lainnya di Kota Yogyakarta. (shol)

img_20221011153304_image.png