Berita

Penguatan Surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Dilihat 3595 kali   13/03/2024 13:00:23 WIB

Tim Website Dinkes

Pasca Pandemi Covid-19, pada tahun 2023 muncul PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) hampir bersamaan pada beberapa wilayah di Indonesia. Campak-rubella dan pertussis kembali ditemukan di Kota Yogyakarta pada tahun 2023. Pada akhir tahun 2023, kasus polio VDPV2 (Vaccine Derived PolioVirus) atau polio yang disebabkan oleh mutasi vaksin yang diberikan secara oral juga ditemukan di Manisrenggo Klaten Jawa Tengah, wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

img_20240313130908_image.png
dr. Lana Unwanah Kabid P2P PD SIK Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyampaikan sambutan kegiatan Penguatan Surveilans PD3I Puskesmas

“Kewaspadaan terhadap munculnya kembali penyakit menular (re-emerging) ataupun penyakit menular yang baru (emerging) perlu menjadi perhatian supaya tidak memicu penularan di Kota Yogyakarta. Untuk hal tersebut perlu dikuatkan sensitifitas tenaga medis di fasilitas pelayanan dalam menangkap ‘sinyal’ (gejala klinis) penyakit khususnya PD3I”, papar dr. Lana Unwanah Kabid P2P PD SIK Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada sambutan kegiatan Penguatan Surveilans PD3I Puskesmas.

img_20221012150940_image.png
img_20240313211850_image.png
Peserta dokter Pj UKP dan Epidemiolog foto bersama narasumber

Kegiatan Penguatan Surveilans PD3I Puskesmas di Kota Yogyakarta dilaksanakan pada 7 Maret 2024 dengan mengundang dokter penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)  dan Epidemiolog (petugas Surveilans) Puskemas dari salah satu unsur UKM Puskesmas.

img_20240313211350_image.png
Solikhin Dwi R, MPH Ketua Tim Kerja Surveilans PD SIK menyampaikan studi kasus PD3I di Kota Yogyakarta

“Selain untuk peningkatan sensitifitas juga untuk menguatkan team working terutama dalam temuan penyakit, respon publik health dalam kegiatan di dalam gedung dan di luar Gedung,” tambah Solikhin Dwi R, MPH Ketua Tim Kerja Surveilans PD SIK.

Sebanyak 18 puskesmas mengirimkan dokter Pj UKP dan epidemiolog untuk mengikuti kegiatan tersebut.

img_20231102135732_image.png
img_20240313131332_image.png
dr. Mutiah Nuraini, peserta dokter Pj UKP mempresentasikan hasil diskusi

Kegiatan diawali dengan studi kasus tiga PD3I di Kota Yogyakarta yakni AFP, Pertusis dan campak/rubella oleh peserta. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 3 puskesmas. Masing-masing kelompok melakukan diskusi kasus dan mempresentasikan hasil diskusinya. Diskusi meliputi identifikasi dan tatalaksana, respon kesehatan masyarakat dan menyusun flowchart respons, serta penetapan KLB.

img_20240313211050_image.png
Andri Setyo Dwi Nugroho, S.Kep., MPH dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY menyampaikan ulasan dari presentasi peserta

Metode peserta aktif tersebut dimaksudkan untuk penguatan pemahaman surveilans PD3I berbasis kasus di lapangan. Diskusi dipandu dengan penguatan dan penekanan materi oleh Andri Setyo Dwi Nugroho, S.Kep., MPH dari Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

img_20240313131045_image.png
dr. Yuli Kristyanto, M.Sc., Sp.A menyampaikan paparan tentang PD3I

Materi Surveilans PS3I secara utuh disampaikan oleh dr. Yuli Kristyanto, M.Sc., Sp.A, dokter spesialis anak di RSUD Sleman. Update knowledge dari dokter ahli tersebut diharapkan peserta dokter Pj UKP mendapatkan masukan tentang surveilans PD3I secara utuh dan representatif. (shol)

img_20221011153304_image.png