Artikel

Supaya Anak Tidak Trauma Minum Obat

06/01/2023 03:56:23 WIB

Tim Website Dinkes

img_20221012150940_image.png


“Panas tinggi Adek menimbulkan rasa was-was bagi Martini, anak semata wayang yang lahir 5 tahun lalu itu sudah sehari demam, bawaannya menangis, tidak mau makan dan hanya sedikit minum. Sesendok sirup obat penurun panas sudah berada ditangan Martini namun sesaat diarahkan ke mulut Adek tiba-tiba ia berontak dan kakinya menendang sendok sirup di tangan martini. Tidak hanya itu, spontan kedua tangan Adek menutup rapat mulutnya sembari menangis ketakutan. Anak ini tidak mau minum obat penurun panas yang didapatkan di bidan desa setempat. Martini heran dengan Adek, tidak seperti anak Ella yang sangat ‘doyan’ obat dan tidak perlu dipaksa jika harus minum obat”.

 

Ilustrasi (foto : KlikDokter)

 

Sikap Adek  bisa saja karena trauma atau menjadi ’korban’ salah penyikapan orang tua terhadap perilaku anak. Trauma bisa jadi disebabkan karena anak ini punya riwayat selalu dipaksa pada saat mengkonsumsi obat sehingga muncul rasa ketakutan yang luar biasa. Kedua kaki, kedua tangan dipegang paksa, mulut dipaksa membuka dengan hidung ditutup rapat menjadi ritual rutin saat akan mengkomsumsi obat. Sikap Martini melakukan demikian  sesungguhnya karena keterpaksaan disebabkan keengganan Adek minum obat dan tentu saja keengganan Ade yang demikianpun bukan tanpa sebab.

Beberapa sikap yang kita lakukan supaya anak tidak trauma minum obat

1. Hindari sikap ‘mengancam’ saat anak sedang tidak kooperatif, rewel, over aktif dan cenderung mengganggu terhadap anak lainnya. dengan kalimat-kalimat berikut :

“... Kalau rewel/nakal nanti disuntik pak dokter… “

“… Jangan nangis nanti mama kasih obat pahit… ”

Kadang kalimat itu menjadi pilihan instan saat menginginkan anak segera diam dan menuruti kehendak kita, namun dibalik itu tertanam memori yang kuat dan lama dalam diri anak bahwa betapa menakutkannya dokter, betapa tidak enaknya obat yang harus diminum saat sakit.

2. Jangan selalu memaksa dengan kekerasan fisik jika anak belum mau minum obat, kekerasan fisik akan menjadikan trauma berkepanjangan pada anak.

3. Jangan memarahi anak saat tidak mau minum obat.

Kondisi sakit menjadikan anak tidak memiliki mood yang baik, jangankan minum obat untuk makan saja akan sulit. Lakukan pendekatan dengan cerita atau berikan rayuan dengan bahasa lembut tanpa ditakuti dengan hal-hal yang negatif.

4. Berikan apresiasi dengan kelembutan.

Seorang ibu bisa memberikan cium kasih sayang, kalimat yang menyenangkan dan menenangkan. Pilih kalimat yang menjadikan anak bangga dengan apa yang dilakukan.

5. Setelah itu, biasakan anak untuk mengenali obatnya, mengambil dan menempatkan obat sesuai dengan tempatnya.

Jika anak ‘terlanjur’ senang minum obat khususnya sirup, beri pengertian bahwa obat hanya bisa diminum pada waktu yang telah ditentukan. Jangan lupa gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak anda. Dalam kondisi demikian, simpan obat pada tempat yang tidak mudah dijangkau oleh anak. (SDR)

sumber : sholtan.com

img_20221011153304_image.png