Berita

Deteksi Penyakit Tidak Menular (PTM) Pegawai Balaikota melalui Posbindu, Mei 2022 (Bagian 1)

Dilihat 395 kali   19/05/2022 06:29:45 WIB

Tim Website Dinkes

Penyakit Tidak Menular (PTM) khususnya Hipertensi dan Diabetes Mellitus (penyakit gula) menunjukkan tren meningkat di Kota Yogyakarta. Tanpa tatalaksana pengobatan yang baik, penderita PTM akan mengalami perburukan dengan ganguan fungsi dari organ tubuh berupa kelumpuhan karena serangan stroke, kerusakan organ ginjal dan lainnya, serta kematian.


Foto : Kepala Seksi P2PTM Keswa, dr. Iva Memberikan Penjelasan Kepada Tim Posbindu

Satu dari lima kematian di seluruh dunia terkait kebiasaan makan yang buruk, para pakar memperingatkan konsumsi gula, garam, dan daging yang berlebihan membunuh jutaan orang setiap tahunnya  (Direktorat P2PTM Kemenkes RI)

Penyakit Tidak Menular (PTM) umumnya berawal dari perilaku yang tidak sehat baik individu (perseorangan), kelompok masyarakat dan pergerakan masyarakat. Kebiasaan makan tanpa diimbangi aktifitas fisik atau olahraga, makan dan minum tidak sehat ; kolesterol tinggi, sering makan bergula (manis), minum suplemen berlebihan, tidak makan sayur atau buah, kebiasaan merokok adalah sedikit perilaku dari sekian banyak perilaku yang menjadi faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM). Pada sisi lain merasa sehat dan baik-baik saja dengan kesehatannya tanpa melakukan upaya cek kesehatan menjadi faktor risiko perburukan karena keterlambatan deteksi dini PTM.

Memperhatikan hal tersebut Dinas Kesehatan melalui Seksi P2PTM Keswa secara proaktif melakukan upaya penyadaran terkait dengan kewaspadaan dan pencegahan penyakit PTM kepada masyarakat melalui Pos Binaan Terpadu (Posbindu). Salah satu kegiatannya adalah Skrining Kesehatan secara berkala.
Pada periode Mei 2022 sebagai rangkaian kegiatan Peringatan Hari Hipertensi Sedunia 17 Mei 2022 dan Bulan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM 17 Mei -17 Juni 2022, skrining akan dilaksanakan bagi 500 pegawai Balaikota Kota Yogyakarta. “Diharapkan Kegiatan ini dapat mendeteksi faktor risiko PTM dan dapat memantau kesehatan peserta melalui riwayat rekam medis pada aplikasi JSS masing-masing peserta” Kata dr. Iva Selaku Kepala Seksi P2PTM Keswa.
(SDR)