Berita

Hepatitis Akut Yang Tidak Diketahui Penyebabnya, Tidak Ada di Kota Jogja

Dilihat 1376 kali   27/05/2022 22:10:17 WIB

Tim Website Dinkes

Dinkes. Memperhatikan kekhawatiran masyarakat tentang munculnya penyakit infeksi baru ‘hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya’ di Kota Yogyakarta Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menegaskan bahwa tidak kasus penyakit tersebut di Kota Yogyakarta.



Gambar : drg. Emma Rahmi Aryani MM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

“Kami tegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Kota Yogyakarta, dan semoga demikian juga untuk waktu-waktu mendatang”, tegas drg. Emma Rahmi Aryani MM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

Saat dikonfirmasi terkait kewaspadaan dan antisipasi munculnya penyakit tersebut Kepala Dinas menjelaskan bahwa Dinkes dan jajarannya telah melakukan penguatan internal :

“Seluruh bidang di Dinas Kesehatan melakukan kewaspadaan sesuai dengan ketugasannya, demikian juga semua UPT Dinas Kesehatan baik RS Pratama, Puskesmas dan UPT Laboratorium Kesehatan Kota Yogyakarta juga melakukan hal yang sama”.


Gambar : Update knowledge tentang Hepatitis Akut untuk Kepala Puskesmas, Medis, Paramedis, Programer dan lainnya

Kewaspadaan juga dilakukan bersama lintas sektor terutama dengan OPD Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga yang mengelola jenjang Pendidikan anak usia sekolah PAUD, TK , SD dan SMP yang rentan dengan penyakit tersebut, Kepala Dinas Kesehatan menjelaskan
Beberapa Langkah kewaspadaan yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk mengantisipasi kemunculan Hepatitis Akut, diantaranya ;
  1. Menerbitkan Surat Edaran kewaspadaan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya berikut dengan tatalaksanya yang ditujukan pada semua jajaran kesehatan di Kota Yogyakarta;
  2. Meningkatkan Surveilans Sistem Kewaspadaan Dini Dan Respons (SKDR)/Early Warning and Respons System (EWARS) berbasis aplikasi di Puskesmas untuk deteksi dini;
  3. Update Knowledge tentang Hepatitis Akut yang  tidak diketahui penyebabnya bagi kepala Puskesmas, tenaga medis (dokter), paramedis dan lainnya;
  4. Menyiapkan sistem rujukan dan kesiapan rumah sakit;
  5. Menyiapkan pemeriksaan laboratorium penunjang;
  6. Promosi dan edukasi kepada masyarakat secara intensif ; keliling wilayah;
  7. Konsolidasi dan koordinasi kewaspadaan;
“Upaya tersebut kita lakukan dengan harapan kita tidak gagap jika ditemukan kasus di Kota Yogyakarta, selanjutnya kami berharap masyarakat untuk tidak cemas dan panik dan itu sangat membantu kami”.
“Jika menemukan anggota keluarga yang berusia < 16 tahun memiliki gejala diantaranya mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, sklera mata menguning dan lainnya segera di bawa ke puskesmas terdekat”, harap drg. Emma menutup penjelasan