Berita

Zona Risiko Covid-19 Minggu Ke-5 Tahun 2023 Kota Yogyakarta

Dilihat 1423 kali   31/01/2023 01:34:39 WIB

Tim Website Dinkes

img_20220922110436_logoig_promkesdinkes.jpg
img_20230131083533_WhatsAppImage2023-01-30at14.20.23.jpeg

Zona Risiko COVID-19 Kota Yogyakarta pada Minggu Ke-5 Tahun 2023 atau Periode 29 Januari - 4 Februari 2023 menunjukkan Risiko Rendah (2,9).

Kemantren/Kecamatan (10) di Kota Yogyakarta berada dalam status tidak berpengaruh atau zona hijau, yakni:

  1. Jetis
  2. Danurejan
  3. Gedong Tengen
  4. Ngampilan
  5. Wirobrajan
  6. Mantrijeron
  7. Kraton
  8. Gondomanan
  9. Pakualaman
  10. Mergangsan

Kemantren/Kecamatan (4) di Kota Yogyakarta berada dalam status risiko rendah atau zona kuning, yakni:

  1. Tegalrejo
  2. Gondokusuman
  3. Umbulharjo
  4. Kotagede
img_20220922110614_image.png

Zona Risiko Covid-19 pada tingkat Kelurahan menunjukkan 38 kelurahan berada dalam zona hijau (tidak terpengaruh), yakni :

  1. Bener
  2. Karangwaru
  3. Tegalrejo
  4. Bumijo
  5. Cokrodiningratan
  6. Gowongan
  7. Demangan
  8. Kotabaru
  9. Bausasran
  10. Suryatmajan
  11. Tegalpanggung
  12. Pringgokusuman
  13. Sosromenduran
  14. Ngampilan
  15. Notoprajan
  16. Pakuncen
  17. Patangpuluhan
  18. Wirobrajan
  19. Gedongkiwo
  20. Mantrijeron
  21. Suryodiningratan
  22. Kadipaten
  23. Panembahan
  24. Patehan
  25. Ngupasan
  26. Prawirodirjan
  27. Gunungketur
  28. Purwokinanti
  29. Giwangan
  30. Muja Muju
  31. Sorosutan
  32. Tahunan
  33. Warungboto
  34. Brontokusuman
  35. Keparakan
  36. Wirogunan
  37. Prenggan
  38. Purbayan

Kemudian 7 kelurahan dalam status risiko rendah atau zona kuning, yakni:

  1. Kricak
  2. Klitren
  3. Terban
  4. Baciro
  5. Pandeyan
  6. Semaki
  7. Rejowinangun

Waspada Covid-19 Varian baru 

Tetap selalu jaga diri, jaga keluarga dan sahabat dari tertular Covid-19 dengan Hindari Mobilitas dan Interaksi yang berisiko.
Taati Protokol Kesehatan.

Waspada penyakit lain

Musim penghujan berpotensi meningkatkan kasus demam berdarah, di salah satu daerah di Indonesia masih terjadi kasus kematian demam berdarah

Hal-hal yang perlu diketahui tentang DBD, yaitu:

  1. DBD adalah penyakit menular yang ditandai dengan panas (demam) disertai pendarahan yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti  yang hidup di dalam dan di sekitar rumah.
  2. Gejala/tanda awal DBD yaitu, demam terus menerus dan sakit kepala, sakit perut yang parah atau nyeri tekan, muntah terus-menerus, hematemesis, melena, petechiae, mudah memar, gelisah, kelesuan, kantuk, lekas marah, pendarahan atau memar di bawah kulit
  3. Segera lakukan pertolongan jika sudah ada tanda/gejala DBD
  4. Cegah penularan DBD dengan memutus rantai penularan DBD dengan menerapkan 3M (Menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang))
  5. Membentuk Jumantik (Juru Pemantau Jentik) terbukti berhasil menurunkan jumlah kasus DBD

Sumber: yankes.kemenkes.go.id