Membentuk Mindset Pencegahan Fraud (Kecurangan) dalam Program Jaminan Kesehatan

Dilihat 2324 kali   14/03/2023 11:10:36 WIB

Tim Website Dinkes

Berita terkait : Workshop Pencegahan Fraud (Kecurangan) dalam Program Jaminan Kesehatan

Sebuah sistem tidak akan berjalan efektif jika tidak disertai pemahaman yang baik dan utuh sampai membentuk mindset dari para pelaksana sistem tersebut. Dilaksanakan workshop Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Program Jaminan Kesehatan Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota Yogyakarta dimaksudkann untuk menbentuk mindset dan perilaku pencegahan fraud dalam sistem yang telah ditetapkan.

“Secara khusus kami menyiapkan materi yang cukup untuk bekal pemahaman dan sekaligus praktek dalam rangka pencegahan fraud di Kota Yogyakarta”, jelas drg. Umi Nur Chariyati, MPH selaku penanggungjawab kegiatan workshop.

“Narasumber kita hadirkan dari pakar yang berkompeten terkait dengan pencegahan fraud, mereka dari akademisi dalam hal ini FKKMK UGM, Inspektorat Jenderal Kementrian Kesehatan, BPKP RI, KPK, BPJS, Asosiasi Rumah Sakit (PERSI) dan RS Dr. Oen untuk best practice dalam pencegahan fraud”, tambah drg. Umi.

Berikut materi yang disampaikan pada workshop Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Program Jaminan Kesehatan Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota Yogyakarta

Hari pertama, Selasa 7 Maret 2023

Pada 7 Maret hadir secara online sebanyak 76 orang peserta dari Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, Tim Anti Fraud Kota Yogyakarta. Tiga materi disampaikan 

• Penerapan Kebijakan dan Pedoman Pencegahan Kecurangan Program JKN disampaikan oleh Ana Adina Patriani, SKM, MPH Kepala Seksi Standarisasi Tenaga dan Sarana Kesehatan Dinkes Provinsi DIY.
• Potret Terkini Pencegahan Kecurangan Program JKN, drg. Puti Aulia Rahma, MPH, CFE, PKMK FK KMK Universitas Gadjah Mada
• Strategi Rumah Sakit dalam Pencegahan Kecurangan Program JKN Best Practise RS dr. Oen Kandang Sapi Solo, dr. Andry Wibowo, Kepala Sub Seksi Unit Pelayanan Medis Rawat Inap dan Case Manager RS dr. Oen Kandang Sapi Solo

Berita terkait : Workshop Pencegahan Fraud (Kecurangan) dalam Program Jaminan Kesehatan

Hari Kedua, Rabu 8 Maret 2023

Hari kedua pertemuan online, hadir sebanyak 69 orang peserta dari Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, Tim Anti Fraud Kota Yogyakarta. Tiga materi disampaikan dalam rentang waktu 07.30 sampai dengan 14.00

• Strategi Kementrian Kesehatan dalam Pencegahan Kecurangan Program JKN pasca Pandemi COVID-19, Heru Susanto, SE, SH., MH, CFA, CLE, Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
• Peran dan Keterlibatan BPKP dalam Upaya Pencegahan Kecurangan Program JKN, Iswahyudi, SE., Akt, Koordinator Pencegahan Korupsi II Deputi Bidang Investigasi BPKP RI 
• Peran KPK dalam Pencegahan dan Penanganan Kecurangan Program JKN, Ibrahim Kholil, SE, CHFI, CFE, Fungsional pada Direktorat Monitoring KPK
• Review: Tindak Lanjut Hasil Fraud Risk Assessment di FKRTL & FKTP, drg. Puti Aulia Rahma, MPH, CFE, PKMK FK KMK Universitas Gadjah Mada

Hari Ketiga, Kamis 9 Maret 2023

Hari ketiga workshop dilakukan secara luring atau offline yang dihadiri sebanyak 61 dan 7 orang secara dariong (online). Kegiatan luring dilaksanakan di Hotel New Saphir Jl Laksda Adisucipto No 38 Demangan Yogyakarta. Hadir perwakilan Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, Tim Anti Fraud Kota Yogyakarta. Dengan moderator  drg. Umi Nur Chariyati, MPH, Sub Koordinator Penjaminan dan Peningkatan Mutu Kesehatan, 3 materi dan praktikum diberikan pada kegiatan luring tersebut.

• Strategi dan Terobosan Terkini BPJS dalam Pencegahan Kecurangan Program JKN dr. Eko Purboyono, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan (PMR) BPJS Kesehatan Yogyakarta
• Peran PERSI dalam Pencegahan Fraud JKN, DR. dr. Darwito, SH SpB (K) Onk., Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)
• Praktikum & Presentasi tindak lanjut hasil Fraud Risk Assessment & Penyusunan Laporan Kegiatan Pencegahan Kecurangan JKN di FKTP & RS, drg. Puti Aulia Rahma, MPH, CFE, PKMK FK KMK Universitas Gadjah Mada

Sebagai catatan dan tindak lanjut, bahwa salah satu upaya pencegahan kecurangan dalam program Jaminan Kesehatan adalah melalui penilaian mandiri (self assessment) oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Self assessment dilakukan dengan menggunakan instrument Fraud Risk Asessment yang mencakup penilaian Bentuk Potensi Fraud yang mungkin muncul, dilakukan di unit apa, siapa yang paling bertanggungjawab dalam mengatasi risiko, skoring potensi fraud, dan mitigasi rencana tindak lanjut untuk pencegahan fraud. (tim penjamu/umi/SDR)