Berita
Kewaspadaan Gondongan atau Parotitis
Dilihat 2763 kali 24/09/2024 14:42:25 WIB
Tim Website Dinkes
Pada Agustus sampai September 2024 beberapa puskesmas di Kota Yogyakarta melaporkan adanya kejadian kesakitan dengan gejala klinis Gondongan atau Parotitis berupa ; demam, pipi bengkak, nyeri menelan, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut, mudah lelah, nafsu makan turun pada anak usia sekolah dasar.
Pipi bengkak, nyeri saat menelan, demam dan sakit kepala adalah ciri khas dari sakit gondongan (parotitis). Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus ini menyerang kelenjar parotis kelenjar yang memproduksi air liur dan menimbulkan pembengkakan.
Kepala Dinas Kesehatan drg. Emma Rahmi Aryani, MM., menginstruksikan kepada jajaran kesehatan di Kota Yogyakarta khususnya Puskesmas di wilayah Kota Yogyakarta untuk melakukan kewaspadaan terhadap penularan parotitis atau gondongan. Melalui Surat Edaran Nomor 100.3.4.4/10199 Kepala Dinas Kesehatan secara khusus menyebutkan kewaspadaan bersama di sekolah.
Menjelaskan pentingnya kewaspadaan di sekolah Kabid P2P PD SIK Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dr. Lana Unwanah menyebutkan bahwa sekolah termasuk dalam risiko penularan tinggi.
“Gondongan atau parotitis ditularkan melalui droplet maka orang yang berinteraksi langsung atau kontak erat berpotensi besar untuk tertular, sedang di sekolah terjadi interaksi yang tinggi antar siswa dan ini menjadikan risiko penularan yang tinggi”, jelas dr. Lana.
“Dinas Kesehatan sudah menyampaikan permintaan dukungan dan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga terkait dengan kewaspadaan bersama di sekolah-sekolah”, tambah dr Lana.
Dalam upaya pencegahan dan pengendalian sekolah dapat melakukan upaya sebagai berikut ;
- Sosialisasi dan edukasi tentang parotitis atau gondongan di sekolah.
- Melakukan surveilans aktif di sekolah melalui jejaring UKS.
- Membatasi interaksi (meliburkan) siswa, pendidik dan tenaga kependidikan yang dinyatakan sakit parotitis atau gondongan di sekolah sekurang-kurang dalam 7 hari sejak munculnya gejala sakit (gejala klinis).
- Menggunakan masker bagi warga sekolah yang ditemukan parotitis atau gondongan sampai dengan 7 hari setelah kasus terakhir sembuh.
- Melakukan cuci tangan setelah bersentuhan dan berada pada lingkungan berisiko sebelum melakukan aktifitas lain.
- Menjaga jarak interaksi dengan siswa, pendidik dan tenaga kependidikan yang sakit.
Sedangkan untuk kewaspadaan di masyarakat diinstruksikan kepada petugas di lapangan atau surveilans kelurahan melalui kepala Puskesmas untuk lebih peka menangkap informasi adanya kejadian penyakit parotitis tersebut.
“Parotitis atau gondongan umumnya tidak berbahaya jika tidak terjadi komplikasi, namun jika terjadi penularan secara massif di sekolah, pondok dan lainnya akan mengganggu kenyamanan anak karena sakitnya dan kegiatan belajar mengajar di sekolah atau pondok akan terganggu”, jelas Solikhin Dwi R, MPH., Epidemiolog dan Ketua Tim Kerja Surveilans PD SIK Dinas kesehatan Kota Yogyakarta. Selanjutnya Solikhin menjelaskan upaya pencegahan penularan parotitis yang bisa dilakukan masyarakat sebagai berikut :
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin sebelum makan atau setelah dari tempat/lingkungan yang berisiko.
- Tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita gondongan (protitis)
- Menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin.
- Memakai masker saat berada di lingkungan berisiko
- dan menjaga jarak dengan penderita gondongan
(shol)
-
Lomba Tarik Tambang HUT KORPRI Ke-53 : Dinkes Tumbangkan Tim Putri Bank Jogja101x tampil21/11/2024
-
Pelatihan Promotif dan Preventif Kesehatan Jiwa dalam Rangka HKN Ke-60153x tampil15/11/2024
-
Kesehatan Jiwa di Kota Yogyakarta Menjadi Perhatian229x tampil15/11/2024
-
Pengawasan Label dan Iklan Produk Industri Pangan Tangga (PIRT) di Kota Yogyakarta171x tampil14/11/2024
-
Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-60 Kota Yogyakarta189x tampil13/11/2024
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
Last Updated 3 min ago
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-46 Tahun 2024, 10 - 16 Nov 202416x tampil22/11/2024
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-45 Tahun 2024, 3 - 9 Nov 202418x tampil22/11/2024
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-44 Tahun 2024, 27 Okt - 2 Nov 2024111x tampil08/11/2024
-
Dampak Konsumsi Minuman Beralkohol (Miras)276x tampil04/11/2024
-
Buletin dan Tren Mingguan W2 SKDR Puskesmas dan RS Minggu Ke-43 Tahun 2024, 20 - 26 Okt 2024118x tampil01/11/2024
- HARI INI 4.320
- BULAN INI 127.265
- TAHUN INI 2.219.804
- SEMINGGU TERAKHIR 36.315
- SEBULAN TERAKHIR 165.250
- SETAHUN TERAKHIR 2.566.422
- TOTAL PENGUNJUNG 7.739.353