Berita

Koordinasi Lintas Sektor untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi Emerging

Dilihat 56 kali   26/11/2024 10:58:43 WIB

Tim Website Dinkes

img_20241126120455_image.png
Koordinasi Kewaspadaan Bersama pada Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di Kota Yogyakarta sebagai Upaya Deteksi Dini, Pencegahan dan Penanggulangan Terpadu bersama Lintas Sektor

Penyakit Infeksi Emerging (PIE) adalah penyakit menular yang sebelumnya tidak ditemukan atau telah lama hilang dan kemudian muncul kembali dengan pola penyebaran dan dampak yang baru. 

Penyakit infeksi emerging, umumnya memiliki potensi penyebaran yang cepat karena beragamnya faktor risiko penularan yang mendukung. Ditambah jika kondisi deteksi dini lemah dan tidak sensitif berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan/atau wabah.

 

img_20241126120515_image.png
Kepala Dinas Kesehatan drg. Emma Rahmi Aryani, MM didampingi Kabid P2P PD SIK dr. Lana Unwanah dan Kabid SDK Eko Rahmadi, SKM, MM, foto bersama utusan lintas sektor terkait bidang kesehatan

Sebagai informasi, Penyakit Infeksi Emerging (PIE) yang pernah ditemukan di Kota Yogyakarta adalahCovid-19 pada tahun 2020-2023 dan M-pox (cacar monyet), 2 kasus pada komunitas khusus di akhir tahun 2023 dan pertengahan 2024. Sedangkan yang berpotensi muncul adalah penyakit Polio, MERS, Meningitis, Ebola karena mobilitas dan interaksi warga Kota Yogyakarta saat bepergian ke luar negeri seperti ibadah haji atau umroh dan perjalanan ke Luar Negeri lainnya atau hadirnya orang asing yang membawa penyakit tersebut. Dan penyakit lain yang dibawa oleh migrasi hewan seperti flu burung, hanta virus dan lainnya.

 

img_20241126121028_image.png
Kepala Dinas Kesehatan drg. Emma Rahmi Aryani, MM menyampaikan arahan terkait Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di Kota nYogyakarta

Memperhatikan hal tersebut Dinas Kesehatan melakukan kewaspadaan bersama lintas sektor dan pihak terkait. Pada Rabu, 20 Nopember 2024 dilakukan Koordinasi Kewaspadaan Bersama pada Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di Kota Yogyakarta sebagai Upaya Deteksi Dini, Pencegahan dan Penanggulangan Terpadu bersama Lintas Sektor.

 

img_20241126120557_image.png
Peserta Koordinasi Kewaspadaan Bersama pada Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di Kota Yogyakarta

Kepala Dinas Kesehatan dalam arahan pada pembukaan menyatakan pentingnya kerjasama lintas sektor mengingat, pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak mungkin dilaksanakan oleh satu pihak yang mengampu pembangunan di bidang kesehatan. Ditambah Kota Yogyakarta memiliki risiko tinggi karena mobilitas warga masuk dan keluar dari Kota Yoguakarta.

“Mobilitas dan interaksi antar warga dari luar kota atau daerah endemis dengan warga Kota Yogyakarta untuk wisata, berkunjung dan lainnya atau sebaliknya, berpotensi terjadi penularan penyakit seperti Covid-19, Polio, MERS dan penyakit infeksi lainnya”, terang drg. Emma Rahmi Aryani MM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

 

img_20241126120618_image.png
Kabid P2P PD SIK dr. Lana Unwanah menyampaikan situasi Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di Kota Yogyakarta

Pada momentum tersebut dipaparkan situasi terkini penyakit menular di Kota Yogyakarta oleh dr. Lana Unwanah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pengelolaan Data dan SIK. Narasumber Direktur Pusat Kedokteran Tropis dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D dihadirkan untuk memberikan perspektif tentang peran lintas sektor dalam pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi di Kota Yogyakarta. 

dr. Donnie panggilan akrab dr. Riris Andono Ahmad, menjelaskan tentang tingginya potensi risiko penularan penyakit infeksi karena mobilitas manusia. Penyakit yang menjangkit di benua lain bisa jadi dalam beberapa hari sudah terjadi infeksi di tempat lain (benua lain) karena mobilitas.

 

img_20241126120913_image.png
Direktur Pusat Kedokteran Tropis dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D menyampaikan materi peran lintas sektor dalam pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi emerging di Kota Yogyakarta

“Tahun 2024 kunjungan wisata ke Malioboro sebanyak 4.400.845 orang atau 16.120 orang per-hari, hal demikian perlu menjadi perhatian bersama terkait terjadinya potensi penyakit menular di Kota Yogyakarta”, jelas dr. Donnie mengingatkan seluruh lintas sektor yang hadir pada kesempatan tersebut.

Koordinasi Lintas Sektor ditutup dengan ditetapkan kesepahaman untuk melaksanakan peran pencegahan dan pengendalian Penyakit Infeksi Emerging (PIE) melalui ; 

  1. Penguatan surveilans penyakit untuk deteksi dini munculnya penyakit dan faktor risiko penyakit dengan menjaring berita, informasi, rumor dan tindak lanjut di masyarakat.
  2. Pengelolaan faktor risiko yang menyebabkan munculnya Penyakit Infeksi Emerging (PIE) secara baik, terukur dan terstruktur oleh pihak terkait sesuai bidang dan ketugasan masing-masing.

(shol)

 

img_20241126140323_image.png