Berita

Peningkatan Layanan Hipertensi pada Puskesmas di Kota Yogyakarta

Dilihat 95 kali   03/12/2024 10:38:45 WIB

Tim Website Dinkes

Terkait : Yang Dilakukan dan Tidak boleh Dilakukan untuk Mencegah Hipertensi

 

img_20241203104023_image.png
Pembukaan Workshop Protokol Hipertensi bagi tenaga kesehatan puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor 4 pada semua kelompok umur di Indonesia (Sample Registration System, Balitbangkes) dan memiliki kecenderungan meningkat pada tiap tahun. Data riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2018 prevalensi hipertensi pada usia > 18 tahun menunjukkan angka 10,68% dan 13,0%  pada tahun 2023 (SKI, 2023). Selain berdampak langsung kepada penderita, hipertensi menjadi faktor risiko atau pemicu penyakit tidak menular lain seperti penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit pembuluh darah lainnya.

 

img_20241203104042_image.png
dr. Elisa (ADINKES) memberikan paparan praktek baik tatalaksana hipertensi di puskesmas

Meningkatnya kasus hipertensi dan penyakit ikutan lainnya secara akumulatif menjadi permasalahan kesehatan masyarakat (public health problem) dan akan berdampak pada produktifitas, dampak ekonomi, anggaran pada penatalaksanaan dan lainnya.

Hal demikian menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Kesehatan Provinsi, Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) dan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk melakukan pencegahan, penanggulangan dan tatalaksana penyakit sejak dini dari hulu hingga hilir secara terintegrasi, berkesinambungan dan kolaboratif  bersama lintas program, lintas sektor,  masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan.

 

img_20241203104110_image.png

Pada 29 November 2024, 3-4 Desember 2024, Dinkes Provinsi DIY, ADINKES dan Dinkes Kota Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Protokol Hipertensi bagi tenaga kesehatan puskesmas.  

“Salah satu intervensi dalam meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi adalah dengan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan di puskesmas dalam identifikasi, deteksi dini, edukasi, promosi dan penatalaksanaan hipertensi”, dr. Iva Kusdyarini Kepala Seksi P2 PTM Keswa Dinkes Kota Yogyakarta menjelaskan tujuan workshop di sela kegiatan yang dilangsungkan di Aula Kresna Husada Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

“Dalam upaya peningkatan layanan hipertensi di puskesmas tersebut, kita mengundang tenaga medis (dokter), perawat, psikolog klinis dan nutrisionis secara bersama sebagai peserta, dengan demikian diharapkan akan terbangun mindset yang sama, terbentuk team working dalam penatalaksanaan hipertensi di puskesmas. selain itu juga mengundang peserta dari lintas program Kesga Gizi, Promkes, Farmasi, Yanprimtradkom, P2M dan Surv PD SIK”, tambah dr. Iva.

 

img_20241203104138_image.png

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta drg. Emma Rahmi Aryani, MM. dalam sambutan tertulis yang dibacakan pada pembukaan workshop menegaskan bahwa, pelayanan penderita hipertensi merupakan salah satu jenis pelayanan dasar pada SPM  dan menjadi Indikator Kinerja Program Pemerintah Kota Yogyakarta (Perwal No. 22 Tahun 2022).  karena itu pencegahan, penanggulangan dan tatalaksana penyakit hipertensi harus bisa dilakukan sejak dini, terintegrasi dan berkesinambungan dan kolaboratif.

Narasumber workshop diambilkan dari unsur birokrasi kesehatan, akademisi dan praktisi dalam penatalaksanaan hipertensi dan pencataannya antara lain ; dr Yanri Wijayanti Subronto, PhD, SpPD, KPTI, Prof. Dr. dr. BM. Wara Kushartanti, MS, dr Elisa, Setyo Harini, SKM M.Kes, dr. Seruni Angreni Susila, MPH, Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.GZ MPH, Lilis Cahyani, M.Psi, dr. Ruchanandi, Sp.PD, Ummul Khair, SKM, MPH dan Muh Arif Romdhoni, ST. (iva_ptm/shol)

 

img_20241203104206_image.png