Berita

Ayo Bersama Akhiri TB, Kota Yogyakarta Bisa, ...Yes ! We Can End TB ...

Dilihat 8608 kali   24/03/2023 10:38:15 WIB

Tim Website Dinkes

img_20220922110436_logoig_promkesdinkes.jpg

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. TBC utamanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening,dan lainnya ketika bakteri TBC keluar dari paru-paru melalui aliran darah. Kondisi ini disebut TBC Ekstra Paru.

img_20230324105524_IMG-20230324-WA0017.jpg
Kegiatan Skring TB di Kota Yogyakarta

TBC bukan penyakit keturunan dan bukan disebabkan oleh kutukan atau guna-guna. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, kaya). Hanya sekitar 10% diantara orang yang terinfeksi akan jatuh sakit, namun, bakteri TBC dapat hidup dalam kondisi non-aktif (laten) seumur hidup dan menjadi aktif saat daya tahan tubuh melemah.

Apa Gejala TBC

Gejala utama adalah batuk berdahak terus-menerus selama 2-3 minggu atau lebih yang dapat disertai gejala-gejala lainnya seeprti:

  • Sesak napas dan nyeri pada dada
  • Batuk bercampur darah
  • Badan lemah dan rasa kurang enak badan
  • Kurang nafsu makan dan berat badan menurun
  • Berkeringat pada malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan

Bagaimana TBC Menular?

Bakteri TBC dapat menular melalui udara ketika partikel dahak orang dengan TBC paru keluar saat batuk, bersin dan berbicara. Percikan-pericakan dahak tersebut yang mengandung bakteri dan dapat melayang-layang di udara seingga terhirup oleh orang lain. Pasien TBC dengan bakteri positif dapat menularkan kepada 10-15 orang per tahun di sekitarnya. Namun, jika orang yang terinfeksi mempunyai daya tahan tubuh yang baik, ia tidak akan langsung sakit TBC. Sebanyak 5-10% orang yang tertular dapat menjadi sakit TBC.

img_20230324105824_IMG-20230324-WA0013.jpg
Kegiatan Active Case Finding TBC di Kota Yogyakarta

“TOSS TBC” 

Merupakan sebuah gerakan atau kampanye untuk Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh TBC di Indonesia. Kampanye ini menjadi salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TBC, serta menghentikan penularan TBC di masyarakat.
TOSS TBC menargetkan 90 persen penurunan insiden TBC dan 95 persen penurunan kematian TBC pada tahun 2030. Langkah-langkah yang dilakukan TOSS TBC meliputi, mencari dan menemukan gejala di masyarakat, mengobati TBC dengan tepat, hingga memantau pengobatan TBC sampai sembuh.

img_20230324103857_image.png

Prinsip dan Strategi TOSS TBC

Prinsip dan strategi program yang diformulasikan untuk diimplementasikan secara komprehensif,
terpadu, dan sinergis dalam mengeliminasi TBC, meliputi:

  1. Penguatan Kepemimpinan Program TB berbasis kabupaten/kota
  2. Meningkatkan akses layanan TB yang bermutu
  3. Pengendalian faktor risiko
  4. Penguatan kemitraan TB melalui forum koordinasi
  5. Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengendalian TB
  6. Memperkuat sistem kesehatan dan manajemen TB
img_20230324104022_image.png
Ilustrasi bakteri tuberkulosis di paru (gambar : ai-care)

 

Ilustrasi bakteri  tuberkulosis di paru (sumber : ai-care)

Mengapa TBC perlu dieliminasi? 

Mengakhiri epidemi TBC menjadi salah satu target penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang harus dicapai bersama dengan tujuan-tujuan lainnya oleh suatu negara untuk dapat sejahtera dan setara. Kolaborasi seluruh pihak dalam eliminasi TBC Penyakit TBC tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Menjangkau setiap orang dengan TBC dan memastikan setiap pasien diobati sampai sembuh membutuhkan pendekatan yang melampaui sektor kesehatan. Sebagai salah satu upaya mewujudkan Cakupan Kesehatan Semesta, keberhasilan eliminasi TBC ditentukan pada kontribusi dan kolaborasi lintas sektor oleh multi-pihak dan seluruh lapisan masyarakat secara berkesinambungan. Setiap sektor mempunyai peran penting dan semua perlu mengambil bagian untuk menyukseskan target eliminasi TBC sebelum tahun 2030. Saat ini sudah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC. Penerbitan Perpres 67 tahun 2021 adalah penegasan kembali tentang komitmen Presiden dan sebagai acuan bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah.  

Komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mendukung Eliminasi Tuberkulosis di Kota Yogyakarta adalah dengan menerbitkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 7 tahun 2023 tentang Rencana Aksi Daerah Penangggulangan Tuberkulosis yang memuat upaya-upaya yang dilakukan baik oleh sektor kesehatan maupun sektor lain termasuk swasta dan para pemangku kepentingan dalam melaksanakan strategi Eliminasi TBC.

 

img_20230324103858_image.png

 

Menuju Eliminasi TBC tahun 2030 maka semua pihak harus bersinergi untuk menemukan dan mengobati sebanyak-banyaknya pasien TBC sebagai upaya memutus rantai penularan TBC di masyarakat, disamping memberikan Terapi Pencegahan TBC (TPT) untuk mencegah Infeksi Laten TBC (ILTB) menjadi TBC aktif.

oleh : Setyogati Candra Dewi (Wasor TBC/ Epidemiolog Kesehatan)

img_20221011153304_image.png